07 February, 2010

dby ksyl

Hari ini ada external panel untuk assessment hasil kerja students dari UTM.
Salah satu dari mereka adalah seorang berkebangsaan Bangladesh, Dr. Mabrur Abdurrahman. Wajah beliau tidak jauh berbeda dengan rekan senegaranya yang menerima nobel melalui gerakan ekonomi kelas bawah-Grameen Bank-, Prof. Mohammad Yunus. Hanya saja Dr Mabrur ini sedikit botak, keriting, lengkap dengan gelengan kepala mengikuti obrolan bahasa Inggrisnya yang berdialek khas Hindi..
Yang menarik dalam pertemuan ini bukanlah diskusi final marks for my students, Tapi obrolan yang menguak tabir di balik nama saya, Dibya Kusyala..

Sejak dulu, banyak yang menganggap unik nama Dibya Kusyala. Mengulang suku 'ya' sehingga agak-agak Nyunda. juga memper Dibyo yang tipologinya banyak dipakai oleh Wong Jowo..
setelah diubah menjadi Dibya dengan akhiran Kusyala, jadi berasa agak2 kontemporer. *wkwkwk..* Tapi tetep kontekstual dengan culture Indonesia. *sibuk!*
Entah orang tua Gw dapat inspirasi dari mana.. Baru dugaan awal, nama ini berbau Sansekerta..
Yang pasti, setiap kenalan dengan orang baru, agak susah menyebutkan nama Dibya. Jangan berharap mereka tahu nama DIBYA dengan sekali sebut. Apalagi ngayal mereka hapal dengan cepat. Statistik menunjukkan 85% mereka pasti salah sebut menjadi Libya, Dipya, Divya, dibiah dan varian lain yang jelas mengada2. Entah kuping mereka yang agak2 budi atau memang lidah gw cacat lafal. Sampai2 setiap kenalan, gw siap mengeja huruf-huruf di nama Gw sebelum kesalahan fatal tersebut berulang dan berulang.. Di, Ai, Bi, Wai, E - De, I, Be, Ye, A, DIBYA! *fiuhh..*
Kadang kalo gw lagi males mengeja, gw biarin. Sehingga banyak tahunya Gw dengan sebutan yang salah. Bahkan sampai berbulan-bulan kemudian. Debyo.. dibdib..dipia, *terserah elo dah, ape elo kate.. hehe..* tapi ujung2nya pasti ngebenerin juga karena risih.

Dalam Islam, disebutkan bahwa nama adalah sebuah doa. Gw tetap berbaik sangka tentang makna di balik nama gw. Namun belum sempat lagi Alm. Bapak mengutarakan arti tersebut, Beliau sudah berpulang. Teman yang dulu dosen yang sedang mengambil S3 di India pun gw amanahkan untuk mencari tahu. Tapi hasilnya agak ganjil.
Dibya disebutkan sebagai panggilan untuk anak kecil yang disayang sebangsa Upik kalo di Indonesia dan Kusyala artinya bilangan kesekian.. *he? aneh.. Orang tua Gw pastinya mikirin makna yang lebih dalam lah Jek..*
Temen yang sedang ambil master di Singapur dan berteman banyak orang India menjadi sasaran berikutnya. Lagi2 misi mencari makna nama ini gagal.. karena ga banyak juga orang India yang belajar Sansekerta.
*Is there any Sanskrit expert on this Earth? so curious to death*

Sampai siang 16 Des 2009, tiba2 Profesor UTM ini secara personal membuka percakapan. 'Your name actually Bangla's Name. Dibya Kusyala. But are You Indonesian, Right?'
di samping list nama pengajar yang mencantumkan nama gw, Beliau menunjukkan tulisan tangannya yang mirip teks Mahabarata. Menurut beliau itu nama gw dalam huruf Hindi. *hoho.. menarik..*
+'ok let me tell You something, Dibya means Bright and Kusyala means Engineering, so Your Father really wanted You to become an Architect. Because this phrase could be freely translated into a 'Smart Engineer'!'
>*ha? serious?*
+'yes, that's your name meaning Son..'
>*ah-so!.. :D*
...
'Could You translate my Sibling's because they're seems Sanskrit names also,
-Medha Bhaskara, Laksmi Bhawanti, and Tantri Iya Rasti-
please Sir?'
...
+'Medha Baskara,
well, Medha is a synonym of Intelectual, and Baskara is a Sculpture or art installation, or if i'm not mistaken it would be an 'Intelectual Person with a touch of Arts'
*wohohohoo*'
'Laksmi means Good Fortune, and Tantri is Theoretical,
those words seems to be so 'academic' ya? By the way, what actually Your Father was Son?'
>'hmm,
My father was a high school teacher Prof,
But i knew Him as an artist, He painted on his spare time.
His last works were some Batik Paintings with manual bright poster coloring, :D
...
but sorry Sir, did You really learn Sanskrit before?'
+'A little bit lah,..
Your Father must praid a lot to Your family, Son'
>'Thanks a lot Prof.. really kind of You'

*my father must praid a lot to Us*,
YES, HE WAS..

*..Ya Allah, ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.. amin..*

No comments:

Post a Comment